+6281902779492

DELEGASI BEM STIS ABU ZAIRI HADIRI SILATURAHMI WILAYAH BEM PTNU SE-JAWA TIMUR DI TUBAN

  • Tuban, [29/12/2024] – 2 mahasiswa delegasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIS ABU ZAIRI Bondowoso, Diana Tuz Zahro dan Siti Nur Aisyah, ikut berpartisipasi mensukseskan acara Silaturahmi Wilayah (SILATWIL) BEM PTNU Se-Jawa Timur pada tanggal 28-29 Desember di IAI NU Tuban. Acara ini dihadiri oleh 268 perwakilan BEM dari 127 kampus di Jawa Timur.Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengabdian mahasiswa NU, sekaligus memperluas wawasan dan memerkokoh solidaritas dalam jaringan BEM PTUN SE-JAWA TIMUR.Acara dimulai pada tanggal 28 Desember pukul 08.00 WIB dengan pembukaan oleh Ketua BEM PTNU Jawa Timur, Ahmad Najib Ad – Daroin. Kemudian, dilanjutkan dengan acara: seminar-seminar, panggung bebas berrpendapat, festival sholawat, serta sharing dan silaturahmi wilayah.Pada sesia acara seminar, narasumber menyampaikan bahwa”Mahasiswa sebagai bagian dari 4 pilar demokrasi harus menjadi garda terkuat yang menjaga nilai-nilai bangsa. Kita harus mandiri, cakap dan bertanggung jawab dalam memikul amanah ini. BEM PTNU Se-Jawa Timur diharapkan menjadi rujukan bagi mahasiswa lainnya dalam menjalankan peran ini” Kata Hj. Ratna Juwita Sari S.E., M. M. Anggota DPR RI.Acara Silatwil berakhir pada tanggal 29 Desember pukul 15.00 WIB dengan kesepakatan bersama untuk terus memperkuat kerjasama dan memperjuangkan kepentingan mahasiswa, khususnya mahasiswa di bawah naungan lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) di Jawa Timur.Kontributor: Diana Tuz Zahro

Pelatihan Bisnis Online: Suci Nurlaily Purwati Bagikan Tips Kepada Mahasiswa STIS Abu Zairi cara Meningkatkan Kualitas Konten

MAS Hidayatullah dan STIS Abu Zairi mengadakan Pelatihan Bisnis Online “Entrepreneurial Marketing Digital” yang digelar di Aula STIS Abu Zairi Bondowoso, Rabu (18/12/2024) berjalan sukses. Acara pelatihan ini menghadirkan Suci Nurlaily Purwati sebagai narasumber.

Pemangku YPPIS Abu Zairi, Ibunda Nyai Bahdatul Nur Laili dalam sambutannya memberikan motivasi kepada santri dan peserta lainnya “santri hanya raganya saja yang ada di pesantren pikirannya harus meluas” imbuhnya.

Sementara dalam sesi pelatihan, Suci Nurlaily Purwati menekankan pentingnya kualitas konten dalam pemasaran digital. “Kualitas konten sangat mempengaruhi kesan dan minat konsumen,” ujarnya.

Narasumber mencontohkan bahwa konten dengan kualitas buruk, seperti gambar buram atau rekaman dengan pencahayaan kurang, dapat menurunkan kredibilitas bisnis. “Oleh karena itu, perlu memperbaiki kualitas konten untuk meningkatkan engagement dan konversi penjualan,” tambahnya.

Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dengan penuh antusias dan bersemangat hingga akhir acara. Mereka memperoleh pengetahuan dan wawasan baru tentang strategi pemasaran digital efektif. Terlebih di era kemajuan teknologi dan media sosial yang tidak terhindarkan, dan menjadi keniscayaan bagi pelaku bisnis online untuk mengembangkan usahanya.

Pada sesi tanya jawab, Bunda Nyai Bahdatul Nur Laili menambahkan motivasi kepada para peserta, “tidak ada alasan untuk tidak maju. Mulai dari sekarang dan mulai dari hal-hal kecil.” Seluruh peserta sangat terinspirasi dan termotivasi dengan pemaparan narasumber dalam kegiatan tersebut.

Kontributor: Mita Agustin

KIRIM DOSEN PELATIHAN AUTDITOR AMI: KOMITMEN STIS ABU ZAIRI TINGKATKAN MUTU

(Surabaya, 08/12/2024). Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Abu Zairi Bondowoso mengirim dosen yang menjabat Wakil Ketua 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Eko Raharto, M.E. mengikuti pelatihan Auditor Audit Mutu Internal (AMI) yang diselenggarakan Konsorium Lembaga Penjamin Mutu (LPM) dan Kopertais Wilayah IV Surabaya selama 3 hari, 6-8 Desember 2024 diI Hotel Halogen Sidoarjo. Dalam kegiatan tersebut, dihadiri 120 peserta dari berbagai perguruan tinggi swasta di Jawa Timur dan Banten.Pada acara pembukaan pelatihan auditor oleh Koordinator Kopertais Wilayah IV Surabaya, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, Grad.Dip.SEA, M.Phil, Ph.D. menyampaikan pentingnya perguruan tinggi menjalankan mutu, supaya lembaga jalan pada rel yang benar dan lurus. “bagi Bapak/Ibu yang mengikuti pelatihan auditor AMI sekarang ini patut bersyukur, karena hal tersebut menunjukan bahwa Bapak/Ibu peduli terhadap keberlanjutan dan mutu perguruan tinggi masing-masing” tuturnnya. “kunci dari kemajuan lembaga perguruan tinggi yaitu pimpinan peduli dengan penjaminan mutu, diantaranya penguatan Lembaga Penjamin Mutu (LPM) yaitu dengan memperbanyak jumlah Auditor, minimal setiap prodi ada 1 Auditor AMI.”tambahnya.Berbagai materi pelatihan disampaikan beberapa narasumber, diantaranya tentang Kebijakan SN DIKTI, Kebjakan SPMI, dan AMI. Seperti yang disampaikan narasumber dan sekaligus sebagai Dewan Pakar Konsorium LPM, Prof.Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, MP. tentang materi Audit Mutu Internal (AMI), pemateri manyampaikan tentang tahapan penting dalam Kebijakan SPMI dan proses AMI, antara lain: Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Standar, Pengendalian Standar, dan Perbaikan Standar (PPEPP). “jika perguruan tinggi ingin maju dan konsisten meningkatkan mutunya, maka perguruan tinggi harus mempunyai kebijakan SPMI yang memenuhi standar minimal SN DIKTI, dan jika menginginkan akreditasi unggul maka harus melampaui SN DIKTI, dan melaksanakan AMI minimal 1 tahun pada akhir kalender akademik” imbuhnya. Pemateri juga menyampaikan bahwa perguruan tinggi harus komitmen menjalankan AMI, “Harus dipastikan juga bahwa pimpinan manajemen, mulai dari Rektor/Ketua hingga Kaprodi harus mempunyai pengetahuan tentang Kebijakan SPMI dan AMI. Jika pimpinan tidak mempunyai pemahaman tentang SPMI dan komitmen menjalankannya, sepertinya sulit untuk meningkatkan mutu perguruan tingginya, dan efek negatif dalam jangka panjangnya yaitu rendahnya Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan rendahnya peringkat akreditasi” tambahnya.Dari kegiatan selama 3 hari tersebut, diharapkan para peserta bisa mengimplementasikan ilmunya untuk meningkatan mutu perguruan tinggi masing-masing. Sebagaimana disampaikan Tim Ahli Kopertais Wilayah IV Surabaya, Ahmad Fauzi, M.Pd. bahwa perguruan tinggi harus menjalankan penjaminan Mutu, “Jika perguruan tinggi ingin tetap eksis, maka hukumnya wajib menjalankan Kebijakan SPMI dan AMI, serta memperbanyak jumlah Auditornya. Jika hal tersebut tidak dijalankan, dapat dipastikan perguruan tingginya tidak diminati calon mahasiswa, dan akibat paling buruknya tidak terakreditasi hingga ditutup” imbuhnya.

MENGUPAS KAIDAH FIKIH DALAM STUDIUM GENERAL STIS ABU ZAIRI 2024

[Bondowoso,01/10/2024]. Kegiatan bedah buku “Simpel & Mudah Menguasasi 175 Kaidah Fikih” yang dikemas dalam Studium General Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Abu Zairi, yang bekerja sama dengan Madrasah Diniyah Hidayatullah berjalan sangat meriah dan terjadi diskusi interaktif. Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan ustadz-ustadzah meramaikan suasana dengan melontarkan banyak pertanyaan kepada narasumber. Tema yang diusung yaitu “Peran Ushul Fikih dan Kaidah Fikih dalam Konteks Istinbath Hukum”. Adapun narasumber kegiatan ini yaitu Bapak Ustadz Khairuddin Habziz, M.H.I, merupakan pengajar Fikih dan Kaidah Fikih di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua STIS Ab Zairi yang sekaligus sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Abu Zairi, Bapak KH.M uhammad Holid, S.Ag, M.Hum.

Dalam sambutannya, Ketua STIS Abu Zairi menyampaikan bahwa “acara bedah buku sangat bagus, karena kaidah fikih merupakan bekal bagi santri dan mahasiswa dalam mempelajari ilmu fikih yang semakin terus berkembang seiring dengan kebutuhan zaman. Sekaligus menegaskan bahwa, sebelum lahir filsafat hukum islam, di dunia pesantren telah lahir sebuah ilmu yang sangat penting yaitu ushul fikih dan kaidah fikih”. “buku ushul fikih dan kaidah fikih ini juga sangat penting dipelajari untuk menemukan solusi-solusi atas permalasahan yang ada” tambahnya.

Sedangkan narasumber kegiatan ini, Bapak Ustad Khairuddin Habziz, M.H.I menyampaikan bahwa materi ushul fikih dan kaidah fikih wajib dipelajari oleh santri dan mahasiswa, khususnya yang kuliah pada program studi syariah, diantaranya Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga Islam yang ada di STIS Abu Zairi. Karena, masalah-masalah syariah tidak cukup diselesaikan melalui Al-Quran dan Hadits saja, tetapi butuh penafsiran dan analisis yang sesuai dengan kebutuhan hukum-hukum Islam di masa sekarang, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga, bagi santri dan mahasiswa yang memepelajari Ushul fikih dan kaidah fikih tidak merasa paling benar dan tidak mudah menyalahkan, apalagi mengkafirkan orang lain.

Narasumber juga menyampaikan tentang tata cara mempelajari buku kaidah buku yang didiskusikan dalam Studium General , diantaranya menyarankan membaca buku kaidah fikih tersebut secara rutin 5-7 menit setiap harinya, agar memudahkan dalam menghafal dan memahami isinya. Narasumber juga menyampaikan cerita mengapa bisa menulis buku kaidah fikih tersebut, sebagaimana dalam pernyataannya “terbitnya buku ini merupakan hikmah dari coretan-coretan pelajaran kaidah fikih di Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukrejo. Yang mana saya akhirnya berfikir, bahwa kaidah fikih tidak hanya sebatas dipelajari dan didiskusikan saja, akan tetapi harus memberikan manfaat bagi umat dalam menjawab permaslahan-permaslahan yang ada di masa sekarang ini”. 

Selain membahas terkait tata cara mempelajari ushul fikih dan kaidah fikih dalam bukunya tersebut, narasumber juga menyampaikan, bahwa santri dan mahasiswa yang telah mempelajari ilmu Ushul fikih dan kaidah fikih, akan mampu menggali hukum-hukum islam kontemporer untuk menjawab permasahan kekinian, dan tidak mudah menyalahkan pendapat atau perbuatan orang lain yang berbeda. 

Pengelola Jurnal STIS Abu Zairi Mengikuti Workshop “Persiapan Akreditasi Jurnal” Oleh ARJUNU LPTNU Di UNISMA Malang

 

(Jumat, 23/8/2024). Pengelola Pengelola jurna di STIS Abu Zairi Bondowoso yang juga sebagai dosen, Bapak Eko Raharto, S.E.,M.E, berpartisipasi mengikuti kegiatan workshop “Persiapan Akreditasi Jurnal di ARJUNA 2024” yang dilaksanakan selama 2 hari, yakni Jumat-Sabtu, 23-24 Agustus 2024, bertempat di Universitas Islam Malang (UNISMA) Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Relawan Jurnal LPTNU (ARJUNU). Kegiatan ini dihadiri sekitar 80 pengelola jurnal perguruan tinggi di bawah nauingan LPTNU dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur.
Keikutsertaan kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan pengelola jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Abu Zairi Bondowoso untuk persiapan Akreditasi jurnal Nasional terakreditasi Sinta Kemedikbud. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rektor UNISMA Malang, Bapak Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd, Ph.D dalam sambutannya ”Banyak jurnal yang mengalami kendala dalam menjalankan regulasi atau peraturan yang berlaku, di antaranya konsistensi jurnal sesuai jadwal penerbitan dan tata kelola jurnal yang baik dan benar. Hal demikian harus diatasi secara bersama dengan melakukan kerjasama antar pengelola jurnal di lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan LPTNU”.
Beliau juga menambahkan, “masalah lainnya, yaitu sebagian besar jurnal terakreditasi nasional pada lembaga di bawah naungan LPTNU masih berada pada jurnal nasional tidak terakreditasi dan sebagian kecil berada pada peringkat Sinta 6-3, apalagi jurnal yang terakreditasi Sinta 2-1 sangat sedikit. Padahal syarat khusus kenaikan jabatan fungsional (jabfung) lektor kepala mensyaratakan publikasi artikel pada Sinta 2-1. sehingga ini menjadi tantangan bagi lembaga perguruan tinggi di bawah naungan LPTNU untuk menjadi lebih baik dalam tata kelola manajemen jurnal secara baik dan benar”.
Begitu juga dengan Pemateri kegiatan workshop yang merangkap wakil ketua ARJUNU LPTNU, Assc. Prof. Dr. Hasan Baharun, M.Pd, “Mengelola jurnal merupakan khidmat (pengabdian) kepada lembaga, karena pengelola jurnal itu disapa dan diberikan senyuman dosen saat dibutuhkan untuk penerbitan artikel sebagai syarat BKD dan Jabfung saja, setelah terbit ya ditinggalkan dan dilupakan. Oleh karena itu, kita layak mendapat panggilan ORIGINAL (orang gila jurnal)”. Selain itu, pemateri juga menyampaikan “Dalam mempersiapkan akreditasi jurnal, pengelola jurnal harus benar-benar memperhatikan tata kelola jurnal (manajemen jurnal) yang baik dan benar secara maksimal, karena hal ini menjadi poin paling besar dalam penilaian pemeringkatan jurnal terakreditasi SInta Kemdikbud”.
Bagi STIS Abu Zairi Bondowoso, keterlibatan pengelola jurnalnya dalam kegiatan Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan akreditasi jurnal menjadi jurnal nasional terakreditasi Sinta, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan nama baik lembaga. Meskipun berada di pelosok desa, STIS Abu Zairi harus optimis untuk menjadi lembaga terbaik di Kabupaten Bondowoso, bahkan dikenal di tingkat nasional.

Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini