+6281902779492

MENGUPAS KAIDAH FIKIH DALAM STUDIUM GENERAL STIS ABU ZAIRI 2024

[Bondowoso,01/10/2024]. Kegiatan bedah buku “Simpel & Mudah Menguasasi 175 Kaidah Fikih” yang dikemas dalam Studium General Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Abu Zairi, yang bekerja sama dengan Madrasah Diniyah Hidayatullah berjalan sangat meriah dan terjadi diskusi interaktif. Sebanyak 70 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan ustadz-ustadzah meramaikan suasana dengan melontarkan banyak pertanyaan kepada narasumber. Tema yang diusung yaitu “Peran Ushul Fikih dan Kaidah Fikih dalam Konteks Istinbath Hukum”. Adapun narasumber kegiatan ini yaitu Bapak Ustadz Khairuddin Habziz, M.H.I, merupakan pengajar Fikih dan Kaidah Fikih di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua STIS Ab Zairi yang sekaligus sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Abu Zairi, Bapak KH.M uhammad Holid, S.Ag, M.Hum.

Dalam sambutannya, Ketua STIS Abu Zairi menyampaikan bahwa “acara bedah buku sangat bagus, karena kaidah fikih merupakan bekal bagi santri dan mahasiswa dalam mempelajari ilmu fikih yang semakin terus berkembang seiring dengan kebutuhan zaman. Sekaligus menegaskan bahwa, sebelum lahir filsafat hukum islam, di dunia pesantren telah lahir sebuah ilmu yang sangat penting yaitu ushul fikih dan kaidah fikih”. “buku ushul fikih dan kaidah fikih ini juga sangat penting dipelajari untuk menemukan solusi-solusi atas permalasahan yang ada” tambahnya.

Sedangkan narasumber kegiatan ini, Bapak Ustad Khairuddin Habziz, M.H.I menyampaikan bahwa materi ushul fikih dan kaidah fikih wajib dipelajari oleh santri dan mahasiswa, khususnya yang kuliah pada program studi syariah, diantaranya Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga Islam yang ada di STIS Abu Zairi. Karena, masalah-masalah syariah tidak cukup diselesaikan melalui Al-Quran dan Hadits saja, tetapi butuh penafsiran dan analisis yang sesuai dengan kebutuhan hukum-hukum Islam di masa sekarang, bahkan di masa yang akan datang. Sehingga, bagi santri dan mahasiswa yang memepelajari Ushul fikih dan kaidah fikih tidak merasa paling benar dan tidak mudah menyalahkan, apalagi mengkafirkan orang lain.

Narasumber juga menyampaikan tentang tata cara mempelajari buku kaidah buku yang didiskusikan dalam Studium General , diantaranya menyarankan membaca buku kaidah fikih tersebut secara rutin 5-7 menit setiap harinya, agar memudahkan dalam menghafal dan memahami isinya. Narasumber juga menyampaikan cerita mengapa bisa menulis buku kaidah fikih tersebut, sebagaimana dalam pernyataannya “terbitnya buku ini merupakan hikmah dari coretan-coretan pelajaran kaidah fikih di Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukrejo. Yang mana saya akhirnya berfikir, bahwa kaidah fikih tidak hanya sebatas dipelajari dan didiskusikan saja, akan tetapi harus memberikan manfaat bagi umat dalam menjawab permaslahan-permaslahan yang ada di masa sekarang ini”. 

Selain membahas terkait tata cara mempelajari ushul fikih dan kaidah fikih dalam bukunya tersebut, narasumber juga menyampaikan, bahwa santri dan mahasiswa yang telah mempelajari ilmu Ushul fikih dan kaidah fikih, akan mampu menggali hukum-hukum islam kontemporer untuk menjawab permasahan kekinian, dan tidak mudah menyalahkan pendapat atau perbuatan orang lain yang berbeda. 

HMPS HKI MENGADAKAN PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

[Bondowoso, 30/9/2024].Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Islam STIS Abu Zairi mengadakan kegiatan Pelatihan Penulisan kartya Ilmiah dengan tema “Penulisan Karya Ilmiah Berbasis AI: Strategi Modern Dalam Meningkatkan Produktivitas Penelitian”. Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen mengikuti kegiatan dengan kondusif dan interaktif.
Kegiatan pelatihan Artificial Intellegence (AI) tersebut bertujuan untuk memberikan pembekalan tentang tata cara dan tips-tips cerdas dalam membuat karya ilmiah untuk mahasiswa STIS Abu Zairi, khususnya mahasiswa yang akan menghadapai tugas akhir Skripsi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Ketua 1 Bidang Akademik Ibu Nyai Bahdatul Nurlaeli, M.Pd dalam sambutannya mengatakan “Di tengah kemajuan teknologi dan kemudahan mengakses informasi, semoga mahasiswa STIS Abu Zairi bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dalam penulisan karya ilmiah. Berbeda dengan zaman saya dulu, ketika hendak membuat karya tulis ilmiah atau Skripsi harus datang langsung ke perpustakaan untuk meminjam atau sekedar membaca buku sebagai bahan referensi, dan kadang-kadang sampai harus beli bukunya. Sedangkan di masa sekarang, mahasiswa bisa mendapatkan referensi cukup dengan mengakses internet dari genggaman tangan atau handphone”.
Begitu juga dengan Ketua Kaprodi Hukum Keluarga Islam, Bapak Mulyadi, M.H.I, bahwa pelatihan penuisan sangat penting sebagai bekal menghadapi tugas ahir Skripsi. Sebagaimana dalam sambutannya menyatakan bahwa “Setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, harapannya ada peningkatan kemampuan mahasiswa dalam membuat karya tulis ilmiah (Skripsi), minimal mahasiswa tidak kesulitan dalam pembuatan dan pencarian referensi tugas makalah”. Dia juga menyampaikan bahwa, pemanfaatan teknologi Artificial Intelkegence (AI) dalam pembuatan karya ilmiah harus disikapi dengan bijak, jangan sampai penggunaan AI menimbulkan masalah baru, akan tetapi dijadikan sebagai solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi mahasiswa.
Adapun narasumer dalam pelatihan penulisan karya ilmiah dengan pemanfaatan Artificial Intelkegence (AI) ada 2, yaitu pemateri 1: Bapak Suparjo Adi Suwarno, S.Pd, M.Pd., dan pemateri 2: Bapak M. Haris Taufiqur Rahman, S.H, M.H. Dalam pemaparan materi pelatihan, pemateri 1 menyampaikan materi tentang pemanfaatan Artificial Intelkegence (AI) yang beragam untuk membantu pembuatan karya ilmiah, sedangkan pemateri 2 menyatakan bahwa untuk bisa menjadi penulis yang handal, selain memanfaatkan kemajuan Artificial Intellegence (AI), akan tetapi harus menjadikan menulis sebagai kebiasaan dalam aktivitas sehari-hari, minimal menulis 1 paragraf setiap harinya. Para pemeteri juga menyampaikan bahwa peran Artificial Intellegence (AI) hanya sebagai pembantu (khodam), bukan sebagai pengganti. Sehingga kehadiran Artificial Intellegence (AI), tidak menumpulkan atau membunuh kemampuan berpikir analisis dan kritis seorang mahasiswa.

Pengelola Jurnal STIS Abu Zairi Mengikuti Workshop “Persiapan Akreditasi Jurnal” Oleh ARJUNU LPTNU Di UNISMA Malang

 

(Jumat, 23/8/2024). Pengelola Pengelola jurna di STIS Abu Zairi Bondowoso yang juga sebagai dosen, Bapak Eko Raharto, S.E.,M.E, berpartisipasi mengikuti kegiatan workshop “Persiapan Akreditasi Jurnal di ARJUNA 2024” yang dilaksanakan selama 2 hari, yakni Jumat-Sabtu, 23-24 Agustus 2024, bertempat di Universitas Islam Malang (UNISMA) Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Relawan Jurnal LPTNU (ARJUNU). Kegiatan ini dihadiri sekitar 80 pengelola jurnal perguruan tinggi di bawah nauingan LPTNU dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur.
Keikutsertaan kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan pengelola jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Abu Zairi Bondowoso untuk persiapan Akreditasi jurnal Nasional terakreditasi Sinta Kemedikbud. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rektor UNISMA Malang, Bapak Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd, Ph.D dalam sambutannya ”Banyak jurnal yang mengalami kendala dalam menjalankan regulasi atau peraturan yang berlaku, di antaranya konsistensi jurnal sesuai jadwal penerbitan dan tata kelola jurnal yang baik dan benar. Hal demikian harus diatasi secara bersama dengan melakukan kerjasama antar pengelola jurnal di lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan LPTNU”.
Beliau juga menambahkan, “masalah lainnya, yaitu sebagian besar jurnal terakreditasi nasional pada lembaga di bawah naungan LPTNU masih berada pada jurnal nasional tidak terakreditasi dan sebagian kecil berada pada peringkat Sinta 6-3, apalagi jurnal yang terakreditasi Sinta 2-1 sangat sedikit. Padahal syarat khusus kenaikan jabatan fungsional (jabfung) lektor kepala mensyaratakan publikasi artikel pada Sinta 2-1. sehingga ini menjadi tantangan bagi lembaga perguruan tinggi di bawah naungan LPTNU untuk menjadi lebih baik dalam tata kelola manajemen jurnal secara baik dan benar”.
Begitu juga dengan Pemateri kegiatan workshop yang merangkap wakil ketua ARJUNU LPTNU, Assc. Prof. Dr. Hasan Baharun, M.Pd, “Mengelola jurnal merupakan khidmat (pengabdian) kepada lembaga, karena pengelola jurnal itu disapa dan diberikan senyuman dosen saat dibutuhkan untuk penerbitan artikel sebagai syarat BKD dan Jabfung saja, setelah terbit ya ditinggalkan dan dilupakan. Oleh karena itu, kita layak mendapat panggilan ORIGINAL (orang gila jurnal)”. Selain itu, pemateri juga menyampaikan “Dalam mempersiapkan akreditasi jurnal, pengelola jurnal harus benar-benar memperhatikan tata kelola jurnal (manajemen jurnal) yang baik dan benar secara maksimal, karena hal ini menjadi poin paling besar dalam penilaian pemeringkatan jurnal terakreditasi SInta Kemdikbud”.
Bagi STIS Abu Zairi Bondowoso, keterlibatan pengelola jurnalnya dalam kegiatan Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan akreditasi jurnal menjadi jurnal nasional terakreditasi Sinta, sehingga dapat meningkatkan reputasi dan nama baik lembaga. Meskipun berada di pelosok desa, STIS Abu Zairi harus optimis untuk menjadi lembaga terbaik di Kabupaten Bondowoso, bahkan dikenal di tingkat nasional.

Tambahkan Teks Tajuk Anda Di Sini

Pembagian Takjil Gratis Oleh Mahasiswa STIS Abu Zairi

Rabu, 13 April 2022 bertepatan pada hari ke 11 ramadhan, Mahasiswa STIS Abu Zairi melakukan pembagian takjil gratis yang di adakan di jalan raya pakisan depan pesantren.

Dalam hal ini, mahasiswa bekerja sama dengan alumni pesantren untuk menyiapkan takjil yang akan dibagikan.

Persiapan pembagian takjil sendiri dilakukan sejak jam 3 sore dan mulai dibagikan jam 4 sore sampai takjil habis. Terdapat 200 takjil yang disiapkan untuk dibagikan di jalanan. Takjil yang dibagikan di jalanan tak sampai 20 menit sudah habis terbagi. Orang-orang yang lewat dengan semangat mengambil takjil gratis ini, mulai dari yang tua hingga yang muda, orang-orang yang baru pulang kerja, dan warga sekitar yang juga sedang mencari takjil.

Masyarakat merasa senang dan terbantu dengan adanya takjil gratis ini. Begitu pula para mahasiswa yang merasa jiwa sosialnya meningkat dalam mempersiapkan dan membagikan takjil. Seperti yang disampaikan oleh ketua BEM STIS Abu Zairi, Andriyanto menyampaikan “Alhamdulillah, dengan adanya pembagian takjil ini, kami selaku mahasiswa sangat senang karna sudah bisa membantu sesama”.

Bagi mereka, melihat kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaan untuk diri mereka sendiri.
Seperti yang disampaikan oleh ketua koordinator pembagian takjil, Nur Imamah mengatakan ” Sangat senang sekali dengan kegiatan ini, karna kita semua bisa melihat mereka bahagia walau pemberian kami tidak seberapa” tuturnya.

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga,” (HR. Tarmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5:192).

Dalil ini yang dipegang erat oleh para Mahasiswa STIS Abu Zairi untuk mendapatkan berkah dan pahala di bulan Ramadhan dengan sebanyak-banyaknya. Meskipun mereka hanya bertugas untuk menyiapkan dan membagikan amanah yang diberikan, namun tentu saja mereka mengerjakannya dengan senang hati.

Tumbuhnya Jiwa Bisnis Mahasiswa STIS Abu Zairi

Baru-baru ini, Sejumlah mahasiwa STIS Abu Zairi mulai mengembangkan bakat minatnya dibidang bisnis. Setelah diadakan acara seminar bedah buku bisnis logika kemarin, mahasiswa sangat tertarik untuk mencoba terjun ke dunia bisnis. Ide-ide yang mereka munculkan kebanyakan makanan khas dari daerah masing-masing dan melestarikan makanan kuno.

Meskipun terhalang oleh padatnya kegiatan pesantren, tidak menghalangi mereka untuk tetap berusaha melaunching-kan produk mereka sendiri. Mereka juga bekerja sama dengan wali santri sebagai upaya kelancaran proses produksinya.

Dengan adanya azzairi group yang menaungi semua produk yang telah diluncurkan oleh santri untuk menjadikan ciri khas pondok pesantren salafiyah Abu Zairi sebegai pesantrenpreneur, santripreneur dan sosiopreneur. Tanpa melupakan ciri khas sebenarnya yaitu tafaqquh fiddin.

Prodi HKI STIS Abu Zairi Studi Banding Ke UIN KHAS Jember

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada hari Kamis tanggal 23 September 2021.Tim program studi (prodi) Hukum Keluarga Islam ( HKI ) STIS Abu Zairi melakukan studi banding ke Laboratorium pengadilan UIN KHAS Jember. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh kepala kaprodi Hukum Keluarga Islam STIS Abu Zairi dilaksanakan guna untuk mendapatkan informasi dari perguruan tinggi yang relevan dengan program studi HKI STIS Abu zairi.
Kunjungan studi banding ini diterima langsung oleh ketua kaprodi HKI UIN KHAS Jember. Dimana dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini banyak informasi yang sangat berharga khususnya di bidang prodi hukum keluarga islam salah satunya tentang pentingnya memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan keilmuannya salah satunya melalui pengadaan laboratorium pengadilan semu dalam mempersiapkan serta peningkatan Sumber daya manusia yang sangat penting dimana mahasiswa secara tidak langsung dapat belajar proses terkait pengadilan selain itu banyak poin penting lainnya yang dibahas salah satunya persiapan PKL ( praktek kerja Lapangan). Dari kunjungan kegiatan tersebut diperolah beberapa hal positif yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk menguatkan serta mengembangkan prodi Hukum Keluarga Islam ( HKI) STIS Abu zairi.